PROVIDING KB EDUCATIONAL INFORMATION COMMUNICATION (KIE) USING LEAFLET MEDIA IN DECISION-MAKING ON IUD CONTRACEPTION DEVICES
DOI:
https://doi.org/10.34310/1ngxgt98Keywords:
KIE, media leaflet, Pengambilan Keputusan IUDAbstract
Kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan, memiliki implikasi yang tinggi terhadap pembangunan kesehatan, oleh karena itu program KB memiliki posisi strategis dalam upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan PUS tidak menjadi peserta KB adalah pelayanan KB yang masih kurang berkualitas, keterbatasan alat kontrasepsi, penyampaian informasi media leaflet maupun KIE serta minimnya informasi yang didapat oleh PUS untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian KIE KB dengan Media Leaflet dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi IUD.
Metode Penelitian menggunakan rancangan pra eksperimen dengan posttest only design. Populasi di Puskesmas Gunungpati Semarang sebanyak 1648, sampel 50 diambil dengan proportional cluster random sampling. Data dianalisis dengan uji Independen T Test dengan hasil sig 0.002 < 0,05
Hasil penelitian ada pengaruh pemberian KIE KB dengan media leaflet dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi IUD dengan hasil sig < 0,05 dan ada perbedaan pemberian KIE KB dengan media leaflet dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi IUD dengan hasil sig < 0,05
Kesimpulan bahwa KIE dengan media leaflet efektif untuk meningkatkan kemantapan dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi MKJP IUD pada PUS. Disarankan agar petugas kesehatan tetap memberikan KIE kepada PUS untuk meningkatkan kemantapannya dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi IUD.
Katakunci: KIE, media leaflet, Pengambilan Keputusan, IUD
References
Anguzu, R. et al. (2011). Knowledge and attitudes towards use of long acting reversible contraceptives among women of reproductive age in Lubaga division. Kampala District, Uganda. Niger, J. Med. 17, 1–9.
Ariffin. (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
Basuki Dyah Retnani dan Retno Soesilowati. (2015). Pengaruh Pengetahuan Mengenai Program KB Terhadap Kemantapan Pemilihan Alat Kontrasepsi di RSIA Aprillia Cilacap. Volume XII No.2, Oktober 2015, (08-18).
Bernadus, J., Madianung, A. & Masi, G. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Bagi Akseptor KB di Puskesmas Jailolo. E-Ners 1, 1–10.
BKKBN. (2012). Pedoman KIE Program KB Nasional.
BKKBN. (2015). Laporan Kinerja BKKBN. Jakarta.
BKKBN. (2017). Peran BKKBN Dalam Promosi Dan Konseling KB Pasca Persalinan dan Keguguran. Jakarta.
BKKBN. (2020). Kebijakan dan Strategi Program Bangga Kencana Tahun 2021. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. (n.d.). Profil kesehatan kota semarang 2017. Retrieved from http://dinkes.semarangkota.go.id/asset/upload/Profil/Profil/Profil Kesehatan 2017.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2019. Jawa Tengah: Dinas Kesehatan Kota.
Hanafi, H. (2014). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Hendrakusuma FX B, N. M. (2014). Hubungan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dengan pemilihan penggunaan kontrasepsi. Wimisada, 1(2):, 1–5.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020a). Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020b). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kotler, P. and K. L. K. (2016). Marketing Management (15 Th edit). Person Education, Inc.
Laras Tsany .N.M, F. I. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor Kb Wanita Di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Unnes Journal of Public Health, (Di Publikasikan Juli 2015).
Luo, Z., Gao, L., Anguzu, R. & Zhao, J. (2018). Long-acting reversible contraceptive use in the post-abortion period among women seeking abortion in mainland China: intentions and barriers, Reprod. He, 85.
Manuaba, I. B. P. (2014). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta: EGC.
Marmi. (2018). Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
NAH., N. (2012). Efektivitas media promosi kesehatan (leaflet) dalam perubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI eksklusif di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan tahun 2012. Universitas Sumatera Utara.
Notoatmodjo S. (2012). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pandiangan, R. S. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2017. http://doi.org/doi:10.1007/s13398-014-0173-7.2
RISKESDA. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sujayatini dan Arum. (2012). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tamrie, Y. E., Hanna, E. G. & Argaw, M. D. (2015). Determinants of Long Acting Reversible Contraception Method Use among Mothers in Extended Postpartum Period , Durame Town. Southern Ethiopia : A Cross Sectional Community Based Survey. 123, 1315–1326.
UPTD Puskesmas Gunungpati. (2020). Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Gunungpati 2019. Semarang.
W.J.S Purwodarminto. (2016). Kamus Umum Bahasa Indonesia (Ketiga IUX). Jakarta: Balai Pustaka.